20 Desember, 2009

Kumpulan Kata-kata yang Tak Bermakna

Rindu Mentariku


“Wahai kapas-kapas langit, bersediakah kau berbagi tempat untuk Mentariku?. Sesungguhnya aku sangat merindukan Mentariku ini, namun tanpa sadar kalian telah menghalangi pandanganku terhadapnya. Jikalau boleh aku meminta, kumohon berikan ia tempat agar aku mendapatkan kehangatannya kembali”


Menunggu Sosok Mu


“Tak kuasa diriku menahan dinginnya hujan walaupun hanya sesaat. Aku masih merindukanmu wahai sang Surya, tak lelah diriku menanti hadirnya kembali ceriaku bersamamu. Kan kutunggu sosokmu hingga kau ingin berbagi senyum indah dan kehangatan padaku.”


Sang Surya


Aku terpuruk, tersungkur, kuyup, sendiri. “Kapankah hujan deras ini berhenti membasahi diriku?. Dimanakah engkau wahai sang Surya yang kurindukan?. Tak sudikah kau menghangatkan diriku yang lemah ini?. Ku ingin sapa mu, senyum indah mu, ku ingin ceria mu, sama disaat dulu kala kau menyinari ruang kamar tidur dan hati ku.”


Harapan Kosong


“Mungkin musim semi takkan tiba sebelum waktunya , daun-daun yang berguguran kini telah menjadi pupuk. Dan seseorang pun telah mengambilnya dari ku untuk kesuburan pohon yang lainnya. Kini aku telah mengering, sendiri tanpa daun-daun dan bunga-bunga . Hanya bisa menunggu hari, hari dimana diriku mendapatkan ketenangan , hari dimana aku tak dapat lagi berharap akan adanya musim semi .”


0 komentar: